Memahami nuansa "will,", "be going to,", "would like,", dan "would like to" sangat penting untuk komunikasi bahasa Inggris yang akurat dan efektif. Di bawah ini adalah penjelasan komprehensif tentang cara menggunakan bentuk modal dan future, bersama dengan contoh dan panduan untuk membantu kamu memutuskan bentuk mana yang akan digunakan dalam konteks yang berbeda.
"Will" vs. "Be Going To" (Future Tense)
Baik struktur “will” maupun “be + going to” merujuk pada masa depan, namun keduanya menekankan nuansa yang berbeda.
Will
Kata "will" dapat digunakan untuk penggunaan sebagai berikut:
1. Keputusan spontan: Digunakan untuk tindakan yang diputuskan pada saat berbicara.
Contoh: "I'm thirsty. I will get a glass of water."
“Saya haus. Saya akan mengambil segelas air.”
2. Prediksi berdasarkan keyakinan atau pendapat:: Digunakan untuk prediksi berdasarkan pendapat pribadi atau ekspektasi umum.
Contoh: "I think it will rain tomorrow." - “Saya pikir besok akan turun hujan.”
3. Janji dan penawaran:
Contoh: "I will help you with your homework." - “Saya akan membantu Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda.”
“Be + Going to”
Penggunaan bentuk “be going to” bisa di pakai untuk:
1. Tindakan dan Niat yang Direncanakan:
Kata ini dapat digunakan “akan” ketika sebuah keputusan atau rencana telah dibuat sebelum saat berbicara.
Contoh: “I’m going to start a new workout routine next week.” - “Saya akan memulai rutinitas olahraga baru minggu depan.”
2. Prediksi Berdasarkan Bukti yang Ada:
Kata ini dapat digunakan ketika ada bukti yang terlihat atau jelas bahwa sesuatu akan terjadi.
Contoh: “Look at those dark clouds; it’s going to rain soon.” - “Lihatlah awan gelap itu, sebentar lagi akan turun hujan.”
3. Konteks Informal atau Percakapan:
“Be going to” sangat umum digunakan dalam percakapan informal sehari-hari.
Meskipun kedua bentuk tersebut terkadang dapat digunakan secara bergantian, “be going to” menekankan pada perencanaan dan/atau bukti saat ini, sedangkan “will” lebih tepat untuk keputusan yang dibuat di tempat atau untuk menawarkan janji. Kata “Will” lebih bersifat spontan, sedangkan ‘be going to’ menyiratkan keputusan atau rencana sebelumnya. Kata “Will” dapat digunakan untuk prediksi berdasarkan opini, sedangkan ‘be going to’ digunakan untuk prediksi berdasarkan bukti konkret.
“Would like” vs. “Would like to”
Ungkapan-ungkapan ini digunakan untuk menyatakan keinginan atau preferensi dengan sopan, tetapi strukturnya sedikit berbeda tergantung pada apa yang mengikutinya.
Frasa-frasa ini mengekspresikan keinginan atau preferensi:
1. “Would like”
Digunakan sebagai cara yang sopan untuk mengekspresikan harapan atau keinginan, sering kali diikuti dengan frasa kata benda (benda atau tawaran).
Contoh: “I would like a cup of tea.” - “Saya ingin secangkir teh.”
Bentuk kata Ini juga dapat memperkenalkan penawaran atau permintaan.
Contoh: “We would like an introduction to the team.” - “Kami ingin diperkenalkan kepada tim.”
Catatan: Bentuk ini sering digunakan dalam bahasa Inggris lisan (“I'd like”) dan dianggap sebagai cara yang lebih lembut dan sopan untuk mengungkapkan apa yang Anda inginkan.
B. “Would like to”
Penggunaan:
Ikuti aturan struktur ini saat kamu berniat melakukan suatu tindakan; selalu diikuti dengan bentuk dasar kata kerja dengan menambahkan kata 'to' sebelum kata kerja nya.
Contoh: “I would like to visit Japan someday.” - “Saya ingin mengunjungi Jepang suatu hari nanti.”
Contoh: “She would like to speak with you.” - “Dia ingin berbicara dengan Anda.”
Poin utama: Perbedaannya sebagian besar bersifat struktural dan bukan perubahan makna. Apakah kamu memilih “would like” yang diikuti dengan kata benda (misalnya, “a coffee”) atau “would like to” yang diikuti dengan kata kerja (misalnya, “to have coffee”), kedua bentuk tersebut adalah cara yang sopan untuk menyatakan keinginan. Gunakan bentuk kata kerja dasar apabila kamu ingin menggunakan kata frasa "would like to".
Contoh lain nya dalam konteks penggunaan nya:
Prediksi Masa Depan:
“I will call you later.” - “Saya akan menelepon Anda nanti.” (Janji spontan)
“I’m going to call you later, since my schedule is clear tonight.” - “Saya akan menelepon Anda nanti, karena jadwal saya kosong malam ini.” (Tindakan yang direncanakan berdasarkan niat)
Permintaan/Keinginan yang Sopan:
“I would like a slice of cake, please.” - “Saya ingin sepotong kue, tolong.” (Meminta sebuah benda)
“I would like to try the new restaurant downtown.” - “Saya ingin mencoba restoran baru di pusat kota.” (Mengekspresikan keinginan untuk melakukan suatu tindakan)
Dengan mengingat perbedaan dan contoh-contoh ini, kamu dapat memutuskan struktur mana yang paling sesuai dengan makna yang kamu maksudkan dan konteks yang kamu gunakan untuk berbicara atau menulis. Pada intinya, memahami perbedaan-perbedaan ini akan memungkinkan komunikasi bahasa Inggris yang lebih tepat dan alami.
Social Plugin